Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong optimalisasi pengelolaan dan pengendalian zakat di daerah melalui Aplikasi SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS).
Hal tersebut dikemukakan oleh BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-DIY, Kamis (24/10/2024).
Rapat yang dihadiri oleh seluruh perwakilan BAZNAS se Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta itu membahas sejumlah agenda termasuk evaluasi program-program zakat BAZNAS Provinsi Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nadra mendorong BAZNAS Provinsi Yogyakarta tentang pentingnya melakukan inovasi dalam melakukan pengelolaan zakat, infak, sedekah dengan penggunaan aplikasi SIMBA.
Menurutnya, aplikasi SIMBA tidak hanya tentang pelaporan namun juga juga aturan untuk melakukan input data harian via Aplikasi SIMBA. Sehingga kedudukan aplikasi SIMBA tidak hanya sebagai aplikasi pengelolaan zakat nasional namun juga sebagai pusat data zakat nasional.
“Segala bentuk kebutuhan data tentang pengelolaan zakat harus bersumber dari aplikasi SIMBA,” ucapnya.
Selain itu kata dia, SIMBA berfungsi juga untuk menguatkan pembuatan RKAT via SIMBA, sebagai bahan Monev (Monitoring dan Evaluasi), dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel terutama pada aspek penyaluran dan pendayagunaan.
“Aplikasi SIMBA selayaknya dapat memenuhi seluruh fungsi manajemen dari RKAT, Pengumpulan, Keuangan, Penyaluran, Monev dan Laporan. Dalam hal ini juga BAZNAS terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dan modernisasi SIMBA guna meningkatkan tata kelola zakat yg lebih baik,” jelas Prof. Nadra.
Prof. Nadra berharap, penggunaan SIMBA ini dapat terus dioptimalkan oleh seluruh BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota guna mempercepat pelaporan zakat secara nasional.
